Langsung check it out:
Akhir – akhir ini tren penggunaan komputer semakin
meningkat. Karenanya, banyak vendor maupun pengembang sistem operasi komputer
yang memanfaatkannya untuk membuat dan terus mengembangkan sistem operasi
komputer.
Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix.
Linux merupakan salah satu hasil pengembangan perangkat lunak
bebas
dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan
sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat
dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa
saja.
Nama
"Linux" berasal dari nama pembuatnya, yakni Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal
dari sistem operasi GNU, yang
dipublikasikan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Meski telah
tercipta beberapa puluh tahun yang lalu, kini Linux masih terus berkembang;
baik dikembangkan oleh kelompok penciptanya maupun penggunanya.
Linux
telah lama dikenal dalam penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan
komputer ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM (sekarang Lenovo), Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan
sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk
komputer desktop, superkomputer, dan sistem terintegrasi
seperti pembaca buku
elektronik,
sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox), telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika
beranggapan Linux memiliki beberapa keunggulan dibandingkan beberapa sistem
operasi komputer lainnya. Mari kita bandingkan antara Linux dengan Windows
(Sistem Operasi yang paling banyak dipakai saat ini).
Pertama, Linux hampir tidak memiliki virus. Tentu saja, bukan
tidak mungkin Linux terserang virus. Hanya saja, Linux membuatnya sangat sulit
terjadi, karena disamping Linux tidak mengenal file executable pada Win32.
Linux mempunyai permission file yang ketat sehingga tidak sembarang aplikasi
bisa langsung terinstall. Berbeda dengan Windows yang rentan akan serangan
virus dan malware, meskipun sudah memiliki fitur seperti Windows Firewall.
Sebagian besar pengguna Windows cenderung akan menggunakan program antivirus
untuk menangani masalah ini, yang tentunya akan menghabiskan mengurangi
performa komputer dan memakan biaya.
Kedua, Linux sangat stabil sehingga sebagian
besar penggunanya tidak pernah mendapati sistemnya crash, bahkan setelah sekian
tahun berjalan. Kenyataannya, Linux dapat berjalan selama beberapa tahun tanpa
perlu di-restart (sebagian besar server internet berbasis Linux, dan biasanya
tidak pernah di-restart). Bahkan jika Anda sering meninggalkan komputer tetap
hidup dalam waktu yang lama, Anda dapat melakukannya bertahun-tahun tanpa ada
masalah. Bandingkan dengan Windows yang performanya cenderung menurun ketika
digunakan dalam waktu lebih dari tiga jam, serta sangat sering mengalami sistem
crash.
Ketiga, Linux gratis (tanpa bayar sepeserpun.) Kita bisa mengunduh
(download), menduplikasi, membagi-bagikan, dan menggunakan sistem operasi Linux
secara bebas, tanpa kuatir akan melanggar HAKI. Anda bisa membayangkan seberapa
banyak biaya yang dihemat ketika menggunakan Linux, karena Microsoft mematok
harga sekitar 400 ribu rupiah untuk sekali install Windows 7 yang asli.
Keempat, rasakan kebebasan dengan Linux. Linux dan
perangkat lunak “sumber terbuka” (open source) bersifat “bebas”. Dengan kata
lain, mereka menggunakan lisensi “bebas”, dan yang paling umum digunakan adalah
GPL (General Public License) atau LBU (Lisensi Bebas Umum). Lisensi ini
menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk menduplikasi perangkat lunak,
melihat kode sumber (source code), memodifikasinya, dan mendistribusikannya
kembali dengan lisensi yang sama, GPL. Pembandingnya (Windows) sangat ketat
dalam hal lisensi. Jika anda mencoba – coba mengutak – atik, membongkar, atau
menggandakan kode Windows, denda atau
bahkan pidana menanti.
Kelima, beberapa aplikasi tinggal pakai tanpa harus
menginstall sendiri.
Ketika menggunakan Linux (seperti Ubuntu, Mandriva, Fedora, dll), masing-masing
memberikan ‘rasa’ yang berbeda dari linux). Anda tidak perlu menginstall
aplikasi perkantoran seperti office, PDF Reader, Audio Player, dan beberapa
aplikasi lainnya karena sudah langsung terinstall. Sedangkan di Windows, kita
harus menginstallnya sendiri dari ‘package installer’nya masing – masing.
Keenam, Linux menyediakan perangkat lunak baru tanpa
mencari di internet.
Maksudnya adalah, pada Linux sudah disediakan database/daftar setiap aplikasi
dan paket yang bisa diinstall dengan mudah. Semua itu ada dalam aplikasi yang
bernama “Package Manager”. Jika butuh beberapa perangkat lunak baru, Anda cukup
membuka Package Manager, ketik beberapa kata kunci, pilih perangkat lunak yang
diinginkan lalu klik “OK”.
Tentu
hal ini menjadi sangat mudah jika Anda terkoneksi langsung ke internet, karena
jika ternyata tidak tersedia dalam Linux Compie Anda, maka ia akan otomatis
mencarikannya untuk Anda. Atau lihat saja daftar perangkat lunak yang telah ada
(dengan banyak sekali pilihan) dalam setiap kategori. Package Manager ini pun
juga digunakan untuk meng-update semua perangkat lunak yang ada.
Fitur
semacam ini masih belum pernah ada dalam platform Windows.
Ketujuh, cantiknya desktop effects pada linux. Bagi yang
menganggap Aero di Windows Vista itu cantik ternyata pada Compiz di Ubuntu yang
menampilkan 3D desktop effects bisa lebih cantik dan tidak memakan resource
komputer.
Meski saat ini kebanyakan orang masih lebih terbiasa menggunakan
Windows karena lebih ‘user friendly’ (mudah digunakan), namun diprediksi tren
penggunaan Linux di tahun – tahun mendatang akan menanjak karena para pengguna
komputer akan menjadi semakin cerdas dalam memilih sistem operasi yang efisien,
elegan, stabil, dan tentunya gratis.
Semoga bermanfaat!
Pengunjung yang baik selalu meninggalkan komentar :) ConversionConversion EmoticonEmoticon